Sinematik kehidupan manusia beranekaragam. Di balik jatuh bangun dalam menjalani, kadang ada makna yang tersampaikan melalui dimensi waktu.
Mungkin ada mata yang mencari.
Mungkin ada hati yang bertanya – tanya.
Atau mungkin ada jiwa yang menemukan sinyal untuk kembali bersinyalir.
Karena ketidaktahuan akan suatu hal, membuat kita tersesat sesaat dan bertanya – bertanya seorang diri tanpa paham gelembung yang membatasi daya pikir.
Di titik ini, aku melambaikan tangan…
Mungkinkah bila sendu diputar kembali, gelembung diam akan pecah lalu berserakkan seperti pecahan kaca?
Diam yang tak pernah bisa dijelaskan, namun terasa seperti umpatan yang mendekam di hati.
Tapi akhirnya didekap dengan rentetan pengetahuan bahwa sebuah ketidaktahuan tidak selamanya buruk, karena akan tiba waktunya semuanya terungkap. Kita hanya perlu untuk mempersiapkan diri dan menguatkan hati tentang hal – hal yang akan terpapar sesuai dengan garis takdir. Layaknya bias sinematik kehidupan, tercipta untuk terus dijalani dengan baik.
Dari titik nol sampai kembali ke titik yang sama adalah cara dimensi waktu berdialog dengan kita.
-ie-