Jarak Sambung

Mana kala kita mendengarkan perkataan orang lain, kepala kita menangkap arti dan apa yang akan hendak diucapkan selanjutnya. Menyambungkan pintalan kata menjadi keutuhan, namun jarak sambung dan dimensi yang sedang kita rasakan sangatlah menentukan. Posisi dimana kita menjadi bagian dari mereka atau hanya pelengkap di batas radar. Kedekatan atau keterasingan kadang menyamar dalam senyuman, tatapan, anggukkan, tapi tidak di hati.

Ada orang – orang yang ingin dihindari, namun mereka tetap berusaha menyapa meskipun tahu bahwa sapaannya tak begitu diperkenankan entah alasannya karena tidak sefrekuensi atau ada kisah kelam di balik sebuah kata menghindar?

Ada orang – orang yang hanya sebatas hallo namun tetap tenang dan bisa saling memahami batasan.

Ada orang – orang yang penuh drama dan terus melakoninya, karena memang itu pilihannya untuk terus dilihat sebagai gemerlap atau sudah terbiasa seperti itu. Maka kita hanya perlu menonton tanpa melibatkan perasaan, hanya ‘oh ya!’

Ada orang – orang yang meskipun lelah namun tetap memberikan response sebaik mungkin. Mungkin bila kita bertemu dengan salah satu dari mereka, butuh waktu untuk memahami kedalaman hatinya namun dengan sendirinya sinar dan kilauan selalu bercahaya dimanapun keberadaannya.

Ada orang – orang yang tak mengenal dirinya dan butuh bantuan orang lain untuk menguak sisi terang dan sisi gelap dalam dirinya. Sebaiknya, kenallilah karakter dan harapannya dulu sebelum kita bertindak karena itu akan lebih baik daripada terlalu terburu – buru mengulurkan tangan. Lebih baik pelan tapi benar dalam membantu orang lain karena sisi terang dan gelap seseorang dapat berubah kapan saja dan hanya pemiliknya yang mengontrol itu.

Entah warna apa yang kita temukan dari orang lain, kita tidak perlu mematokkan secara jelas. Semua punya mood, kejadian, pengalaman yang berbeda di waktu – waktu yang terus bergerak. Maka, biarkan jarak sambung dan dimensi melenggang sedemikian rupa, menentukan bagaimana kita bersikap dan bertutur kata supaya tidak ada yang terlalu dini ataupun terlalu lambat. Tidak ada yang tertinggal dan tidak ada yang meninggalkan, semua berjalan tanpa perlu dikemas dengan sebuah label…..

-ie-

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s