Seiring waktu berjalan, cara otak berpikir, cara mata melihat, cara hati merasa bisa berubah. Dari harapan berubah menjadi tujuan, dari satu gerakan berubah menjadi proses berlanjut namun kadang di titik tanpa spasi… tujuan itu kembali lagi kepada pemiliknya. Entah apapun alasannya, perubahan adalah bagian dari manusia maka jangan hanya percaya pada gemerlap atau kelabunya hari. Karena masa yang telah jauh di belakang, mengajarkan sebuah semu yang dulu pernah dipercayai tujuannya namun pada akhirnya hanya materai tak bernilai.
Hari ini, rasa ini utuh tanpa tembelan. Jika ‘muak akhirnya mengiring raga untuk tetap kuat dan ‘ego akhirnya menuntun jiwa untuk tetap mandiri. Maka berterima kasihlah pada dua kata yang sering kali dianggap negatif, namun tidak bagi seorang yang pernah dikecewakan, dua kata itu menjadi daya juang yang didaur ulang untuk sebuah tujuan baru tanpa harus merugikan siapapun. Percayalah, hidup ini berhak untuk diarungi seberapapun lelah yang pernah dikecap dalam kurun waktu tertentu.
Lihatlah angkasa, ia tak memandang rendah pribadi.
Dengarlah suara air, ia tak menghanyutkan kesempatan.
Tataplah sinar mentari sesekali, ucapkan harapan baru.
Maka, jangan larut terlalu dalam pada hari lalu, hari ini bahkan detik ini. Semua bisa berubah, semua akan mengalami perubahan. Percayalah, berjalanlah, bermainlah, bernyanyilah, berceritalah karena nilai kehidupan ada pada pundak kebebasan yang tidak akan membebani orang lain dan yang akan terus berjuang dalam perjalanan hidup ini.
God will make it a way…
-ie-
Senang membaca tulisan ini, Kak. Ademmm
LikeLiked by 2 people
☺️ makasih ya
LikeLiked by 2 people