Sidik Jemari

Bentuk lain dari menerima adalah menjalani sebaiknya. Apapun yang telah remuk dan pudar selalu punya lembaran baru untuk ditata kembali.

Sekelut kecewa ditelanjangi oleh tiupan angin lalu dibiarkan diterpa badai, supaya sketsanya tak lagi berbentuk.

Segumpal kemarahan dilucuti oleh pasrah, dilepas dalam perputaran waktu, supaya benihnya punah dan tak lagi berkembang biak.

Jika kegagalan pernah menerjang haluan, tak apa… selalu ada jalan lain dengan arah yang lebih menjanjikan.

Lihatlah jemari dengan sidik jari yang dimiliki, tak ada yang mampu menggandakan. Maka biarlah jemari itu memberi sebuah identitas untuk menjadi diri yang seutuhnya, yang siap mengecap hal-hal istimewa di perjalanan selanjutnya.

Menerima, menjalani, terus pada koridor yang benar supaya pintu – pintu kebaikan tetap terbuka dan memberi asupan positif di setiap jalan yang penuh duri.

-ie- Nyepi

4 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s