Alunan instrumen piano menemani, di setiap tuts ada rasa yang tersampaikan. Seperti rentetan cerita, nada mampu menghayutkan mimpi. Meskipun tanpa lirik sekalipun, ia punya cara mengisyaratkannya.
Begitupun, kala mata terpejam. Menghapus jejak tak semudah seperti menghayutkan binar. Karena mata punya bolanya, begitupun jejak punya tapaknya.
Sinar yang sirna meninggalkan mimpi di tepi.
Kala mata merekam, semua akan tenggelam ?
Kala hati mendekap, semua akan lenyap ?
Itukah isyarat alunan instrumen piano, tentang tenggelam dan lenyap?
Tidak! Sekalipun hanyut entah kemana, sinar itu selalu abadi dalam binar yang pernah singgah di detik pertama mata merekam dan hati mendekap.
-ie-